Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau kondisi Sungai Citarum beberapa waktu lalu. [kompas/dendi ramdhani] |
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum berencana membangun tujuh kolam retensi tambahan untuk penanganan banjir di kawasan Bandung Selatan. Rencana pembangunan tersebut tengah dikaji BBWS dibantu Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).
Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lambogia menjelaskan pembangunan Kolam Retensi Cieunteung belum secara maksimal menyelesaikan permasalahan banjir di kawasan Bandung Selatan. Untuk itu, perlu ada tambahan pembangunan tambahan agar penanganan banjir di kawasan tersebut dapat maksimal.
Saat ini, menurut Bob, JICA tengah melaksanakan feasibility study (FS) guna mencari lokasi atau titik-titik yang dinilai cocok untuk pembangunan kolam retensi tersebut. Menurut dia telah ada beberapa lokasi potensial untuk dilakukan pembangunan.
"Ada rencana beberapa kolam retensi. Sementara JICA studi melakukan kayak FS melihat potensi-potensi dimana bisa membuat kolam retensi. Mereka akan tempatkan Dayeuhkolot dan Baleendah potensi di situ. Pilih kolam retensi yang elevasinya di bawah," kata Bob di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin, 3 Desember 2018.
Dia menjelaskan di lokasi-lokasi yang rencananya dibangun kolam retensi perlu adanya pembebasan lahan. Adapun yang menjadi prioritas lokasi pembangunan di daerah yang paling dengan genangan banjir.
"Ada tujuh titik, itu lahan harus dibebaskan. Untuk sementara ada lokasi-lokasi yang dipilih. Prioritas daerah paling dekat dengan lokasi genangan, contohnya daerah Dayeuhkolot," ucap Bob.
Ditanya mengenai progres pembangunan Kolam Retensi Cieunteung saat ini, kata dia, telah mencapai 97 persen. Pihaknya akan mengebut pembangunan kolam retensi ini termasuk kolam retensi di Gedebage pada Desember 2018.
"(Kolam retensi) Cieunteung sudah 97 persen, hanya karena mesin terpasang belum operasi jadi belum masuk dalam bobot. Ada empat pompa kapasitas 12,5 meter kubik. Kalau itu dioperasikan pompa air 12,5 meter kubik itu bisa kita buang. Sehingga air tergenang di situ akan berkurang dan cepat surut," tutur Bob.
Sumber: detik.
Post A Comment:
0 comments: