BEKASI -- Asosiasi Penyelenggara Perjalanan wisata Indonesia (Aspperwi) Kabupaten Bekasi meminta agar para pelaku wisata dapat menggandeng pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuannya agar keberadaan wisata dapat mendorong roda perekonomian daerah yang lebih baik lagi kedepannya.
Bendahara Asperwi Kabupaten Bekasi, Srie Asih menilai jika perkembangan objek wisata mampu mengangkat potensi UMKM dan menjadi modal utama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Saat ini, sector wisata dan UMKM terus di kembangkan. Kami juga terus melakukan monitoring pada sejumlah wisata yang saat ini berkembang di kabupaten Bekasi,” kata Srie Asih saat berkunjung ke objek wisata Kebun Tin Cikarang (KTC), Jalan Pemanahan, No. 58 Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur Sesuai kunjungan ASPPERWI ke kantor Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi.
Srie Asih mengakui memperhatikan perkembangan sektor pariwisata dibeberapa daerah di Kabupaten Bekasi. Di antaranya agro wisata edukasi dimana objek wisata berbasis produksi dan edukasi pada sektor pertanian.
“Sektor wisata sendiri, ada banyak jenis. Di kabupaten bekasi, ada kebun buah tin. Perkembangan objek wisata produksi tani buah tin yang digandrungi dan sangat menjanjikan bisnisnya. Juga, bisa menjadi tempat belajar,” ujarnya.
Sementara itu, Pengelola KTC Saeful Anwar mengatakan pengembangan kebun buah Tin yang dikelolanya menjadi bagian yang tidak luput dalam proses pengembangan wisata edukasinya. Dia juga optimistis, pengembangan wisata saat ini menentukan kemajuan ekonomi pasca pandemic Covid-19.
“Ada banyak jenis Tin atau sebutan orang itu buah surga. Sekarang ada di Cikarang. Kita sudah bisa mengembangkannya dan sudah tidak sulit dalam distribusinya,” katanya.
Selain itu, Saeful juga terus memberikan edukasi jika pembudidayaan buah tin bisa dilakukan di Kabupaten Bekasi. Dengan begitu, ada pelajaran yang bisa didapat para pengunjung wisata taman buah tin, selain dapat menikmati buahnya juga dapat mempelajari budidaya tanaman tersebut.
“Untuk buah ini sangat cocok di Bekasi, karena udaranya hangat. Tumbuhan ini, tidak cocok di dareah tropis. Kalau di sini, Alhamdulillah dan bisa terus berkembang,” tandasnya.
Post A Comment:
0 comments: