LOMBOK BARAT -- Cuaca ekstrim atau angin kencang sudah beberapa hari ini melanda Kabupaten Lombok Barat. Siang kemarin, minggu (9/10), sejumlah pohon tumbang disapu angin kencang.
Seperti pohon tumbang yang terjadi di Jalan Raya Yos Sudarso Lembar tepatnya di depan SDN 1 Lembar Dusun Segenter Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Pohon yang kondisi akarnya sudah keropos dan tua tersebut tidak kuat menahan kencangnya angin.
Akibat kejadian tersebut, korban meninggal dunia bernama Suriyanun (49) merupakan pedagang asal desa Tempos Kecamatan Gerung, sedangkan korban luka antara lain adalah Zainal Abidin (55), Sopir kemudian masenah (51) pedagang yang keduanya juga berasal dari Desa Tempos dan beberapa kendaraan rusak tertimpa pohon tersebut.
Atas kejadian tersebut Camat Lembar, Agus Agus Sutrisman M. Kes, sebelumnya telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (DISPERKIM) Lombok Barat untuk melakukan penebangan terhadap beberapa pohon yang selama ini kerap membahayakan masyarakat.
" Kita sudah lama mengusulkan bahkan di kecamatan kita sudah melakukan pertemuan dengan semua Kepala desa wilayah Kecamatan Lembar agar, pihak Disperkim melakukan penebangan terhadap beberapa pohon yang usia tua. Namun sampai saat ini jawaban yang diberikan oleh Perkim adalah tidak ada anggaran," Ujar Agus sapaan akrab Camat Lembar. Minggu (9/10/2022).
Kendati tidak ada anggaran dari Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lombok Barat, kata dia Agus Sutrisman red, (Camat Lembar) semestinya pihak Kecamatan serta Kepala Desa wilayah Kecamatan Lembar sepakat melakukan penebangan pohon tersebut secara bergotong royong, tanpa minta biaya sepeserpun.
" Kita sanggup secara swadaya bergotong-royong untuk melakukan penebangan pohon tersebut, bahkan inisiatif kita pohon -pohon tersebut nantinya akan kita berikan kepada masyarakat untuk diserahkan kepada pembangunan masjid, musholla, serta pondok pesantren atau tempat ibadah lainnya, dengan catatan harus bersurat sebagai bahan laporan kita nanti," bener Agus.
Agus, berharap kepada instansi yang membidangi (DISPERKIM) agar tidak terulang kembali kejadian tersebut sehingga memakan korban yang lain, karena sebulan ini sudah banyak yang menjadi korban akibat tumbangnya pohon tersebut.
Camat Lembar juga menyayangkan sikap Dinas Perumahan dan Permukiman (DISPERKIM) Kabupaten Lombok Barat yang selama ini tidak menanggapi hal tersebut dengan serius serta semestinya jauh-jauh sebelum Pemerintah Lombok Barat mengantisipasinya dengan bijak.
" Ya seperti tadi pagi ada korban meninggal dunia warga tempos tertimpa pohon dan seorang meninggal dunia, dan minggu kemarin ada juga korban luka dari Mareje timur," cetusnya.
Terlebih saat ini Kecamatan Lembar akan menjadi tuan rumah dalam perhelatan (STQ) tingkat Kabupaten di bulan November nanti, tentu menjadi atensi bersama.
" Ya kami selaku tuan rumah tidak inginkan hal-hal tersebut terjadi ketika nanti tercoreng dengan hal-hal tersebut, terlebih perhelatan (STQ) tersebut di musim hujan," katanya.
Hal senada disampaikan H. Haderan Selaku Ketua Forum Kepala Desa Sekotong Lembar (Foksel) bahwa, tindakan dan sikap bijak Camat Lembar sangat perlu di apresiasi, guna menyelamatkan jiwa masyarakat pengguna jalan.
Kekhawatiran dirinya atas insiden tersebut akan menambah korban, pasalnya respon pemerintah khususnya Dinas Perkim Lombok Barat selama ini seolah-olah tutup mata, Dengan berbagai alasan keterbatasan anggaran yang tidak ada, serta kejadian tersebut dipandang hal biasa, itu yang semakin memantik persoalan.
" Jika pihak Dinas Perkim Lombok barat tidak merespon hal tersebut, liat saja nanti, kami selaku Ketua Forum bersama Kades SE kecamatan lembar akan mendatangi dinas Perkim. Dan pertanyakan hal tersebut," geram H. Haderan sekaligus Kepala Desa Mareje Timur tersebut.
Hal tersebut selama ini, dirinya selaku Ketua Forum Kepala Desa Sekotong Lembar ikut mendorong Camat Lembar untuk melakukan komunikasi dengan Perkim, bahkan untuk memberikan dukungan kepada Perkim Lombok barat, semua Kepala Desa se-Kecamatan Lembar sanggup secara swadaya bergotong royong untuk melakukan penebangan pohon tersebut.
" Kita dengan ikhlas tanpa minta biaya sepeserpun dari Dinas, yang penting tidak meresahkan masyarakat terutama para pengendara, terlebih jalur ini jalur ke pelabuhan Lembar dan pintu masuk pulau Lombok," tutupnya.
Post A Comment:
0 comments: