Salah satu titik longsor di kawasan Cianjur Selatan, Ahad, 11 November 2018. [tribunnews]


Hujan deras dan lama menyebabkan longsor. Ini terjadi sejumlah titik di tiga kecamatan kawasan Cianjur selatan: Naringgul, Cikadu, dan Sukaresmi. Akibatnya, jalur utama penghubung Cianjur Selatan dengan Kabupaten Bandung pun terputus. Material tanah, batu, dan pohon tertimbun setebal kurang lebih 4 meter di atas permukaan jalan.

Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi, membenarkan kejadian tersebut.

"Pada hari Sabtu tanggal 10 November 2018 pukul 20.00 WIB, hujan deras dan berlangsung lama sehingga mengakibatkan longsor di beberapa kecamatan di Kabupaten Cianjur yaitu Kecamatan Naringgul, Cikadu, dan Sukaresmi," kata Dodi dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke sejumlah media, Ahad, 11 November 2018.


Longsor yang menutup ruas jalan, kata Dodi, terjadi di ruas jalan provinsi kilometer 232+800 dan kilometer 36+300, Naringgul Cidaun, Kabupaten Cianjur. "Sehingga mengakibatkan tertimbunnya jalan provinsi sepanjang lebih dari 60 meter di kilometer 232+800 dan 15 meter di kilometer 36+300," kata Dodi.


Akibat kejadian ini, kendaraan dari arah Ciwidey di Bandung Barat maupun Cidaun di Cianjur tidak bisa melintas. "Jalur transportasi di lokasi tersebut terhambat dan pembersihan harus menggunakan alat berat," jelas Dodi.

Selain di Naringgul, longsor juga terjadi di Kampung Cigerenem, Desa Cikadu, Kecamatan Cikadu yang mengakibatkan satu rumah terancam. Juga, di Kampung Jukutsiil, Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi yang mengakibatkan jembatan sepanjang 10 meter rusak.

Dodi menambahkan upaya penanganan telah dilakukan di antaranya melakukan penilaian ke lokasi kejadian serta berkoordinasi dengan aparat setempat dan dinas terkait.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kota Cimahi dan sekitarnya sejak Ahad, 11 November, siang pukul 13.00 WIB mengakibatkan sejumlah titik terdampak banjir “cileuncang” alias genangan.

Berdasarkan laporan Humas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, titik genangan air terparah akibat jebolnya tanggul di RW 09 dan 19 Citeureup. "Lebih banyaknya bersumber dari luapan drainase," kata Joshua.

Tim gabungan, kata dia, terjun ke lapangan melihat kondisi dan melakukan penilaian. "Tim SAR gabungan bergerak ke wilayah utara. Banjir dan genangan dalam waktu 2-3 jam sudah kembali surut," ujarnya. 



Axact

Reksanews

Mengajak setiap pembelajar untuk bersama-sama mempraktikkan jurnalisme yang baik.Tak sekadar teori

Post A Comment:

0 comments: