Udang [agribisnis]
Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) mengatakan, suplai udang dan ikan patin perlu ditambah untuk meningkatkan ekspor sesuai rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia Budhi Wibowo menjelaskan, diharapkan suplai bahan baku bisa meningkat dan pemerintah bisa menambah bahan baku dengan cara membenahi infrastruktur untuk budidaya.

“Untuk udang, perlu listrik, irigasi, jalan yang nanti kalau infrastruktur sudah tersedia pengusaha pembudidaya akan masuk untuk pengembangan budidaya. Sedangkan untuk ikan patin, dibutuhkan induk dan benih unggul,” ujar dia, Senin, 26 November 2018.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, mulai 2019 Indonesia siap ekspor ikan patin dengan menargetkan ekspor tahap pertama 2.000-3.000 ton atau senilai US$ 13 juta ke Arab Saudi.

Lebih mendorong ekspor dalam bentuk olahan dan punya added value sehingga harganya ada yang bisa mencapai Rp 2 juta per kg. KKP juga menargetkan dalam tiga sampai lima tahun ke depan produksi ikan patin bisa mencapai 1 juta ton per tahun.

Menurut Budhi, pasar dan pengolahan udang dan ikan patin tidak bermasalah untuk mengekspor. “Masih ada space untuk mengolah itu. Kami bisa menambah bahan baku untuk diolah sekitar 1,7 juta ton tanpa perlu menambahkan alat, karena alat kita kapasitasnya yang belum terpakai masih banyak,” ujarnya. (kontan)
Axact

Reksanews

Mengajak setiap pembelajar untuk bersama-sama mempraktikkan jurnalisme yang baik.Tak sekadar teori

Post A Comment:

0 comments: